Translate

Wikipedia

Search results

Saturday, March 23, 2013

7 Kebiasaan Sehat Rosul Sepanjang Hari

7 KEBIASAAN SEHAT RASUL SEPANJANG HARI
BERAPA kali dalam setahun Sobat jatuh sakit? Sehat, bagi orang Islam, merupakan akumulasi beberapa hal; cukup tidur, makanan yang baik, olahraga teratur, dan menjauhi maksiat—selain juga mendekatkan diri dengan Allah SWT. Menurut banyak riwayat, Rasululllah Muhammad SAW hanya sakit selama satu hari dalam hidupnya, yaitu ketika menjelang wafatnya beliau. Ada juga yang meriwayatkan, Beliau SAW sakit dua kali.

Selidik punya selidik, Rasul ternyata mempunyai setidaknya tujuh kebiasaan yang selalu beliau tuinaikan dalam kesehariannya. Apa aja? Ini diaaaa...
1. SELALU BANGUN SEBELUM SUBUH

Rasul selalu mengajak ummatnya untuk bangun sebelum subuh, melaksanakan sholat sunah dan sholat Fardhu,sholat subuh berjamaah. Hal ini memberi hikmah yang mendalam antara lain :

- Berlimpah pahala dari Allah.

- Kesegaran udara subuh yang bagus untuk kesehatan/ terapi penyakit TB.

- Memperkuat pikiran dan menyehatkan perasaan.

2. AKTIF MENJAGA KEBERSIHAN

Rasul selalu senantiasa rapi & bersih, tiap hari kamis atau Jumat beliau mencuci rambut-rambut halus di pipi, selalu memotong kuku, bersisir dan berminyak wangi. “Mandi pada hari Juaat adalah wajib bagi setiap orang-orang dewasa. Demikian pula menggosok gigi dan memakai harum-haruman,” (HR Muslim).

3.TIDAK PERNAH BANYAK MAKAN

Sabda Rasul :
“Kami adalah sebuah kaum yang tidak makan sebelum lapar dan bila kami makan tidak terlalu banyak (tidak sampai kekenyangan)”(Muttafaq Alaih).

Dalam tubuh manusia ada 3 ruang untuk 3 benda : Sepertiga untuk udara, sepertiga untuk air dan sepertiga lainnya untuk makanan. Bahkan ada satu tarbiyah khusus bagi ummat Islam dengan adanya Puasa Ramadhan, yakni untuk menyeimbangkan kesehatan

4. GEMAR BERJALAN KAKI

Rasul selalu berjalan kaki ke Masjid, Pasar, medan jihad, mengunjungi rumah sahabat, dan sebagainya. Dengan berjalan kaki, keringat akan mengalir, pori-pori terbuka dan peredaran darah akan berjalan lancar. Ini penting untuk mencegah penyakit jantung

5. TIDAK PEMARAH

Nasihat Rasulullah: “Jangan Marah”, diulangi sampai 3 kali. Ini menunujukkan hakikat kesehatan dan kekuatan Muslim bukanlah terletak pada jasadiyah belaka, tetapi lebih jauh yaitu dilandasi oleh kebersihan dan kesehatan jiwa. Ada terapi yang tepat untuk menahan marah :

- Mengubah posisi ketika marah, bila berdiri maka duduk, dan bila duduk maka berbaring

- Membaca Ta ‘awwudz, karena marah itu dari Syaithon

- Segeralah berwudhu

- Sholat 2 Rokaat untuk meraih ketenangan dan menghilangkan kegundahan hati

6. OPTIMIS DAN TIDAK PUTUS ASA

Sikap optimis akan memberikan dampak psikologis yang mendalam bagi kelapangan jiwa sehingga tetap sabar, istiqomah dan bekerja keras, serta tawakkal kepada Allah SWT.

7. TAK PERNAH IRI HATI

Untuk menjaga stabilitas hati & kesehatan jiwa, mentalitas maka menjauhi iri hati merupakan tindakan preventif yang sangat tepat.

So, berminat hidup sehat sepanjang tahun? Coba resep Rasul ini, yuuuk! ^___^


Friday, March 22, 2013

20 Kiat Praktis Menghafal Al-Qur'an

20 KIAT PRAKTIS MENGHAFAL AL-QURAN


1. Niat ikhlash (QS. 98;5) dan memahami keutamaan menghafal Al-Qur'an. Keikhlasan akan memunculkan semangat dan ketahanan seorang muslim dalam menjalankan setiap perintah Allah dengan maksimal
2. Sungguh-sungguh (mujahadah) dan memiliki tekad (kemauan) yang kuat (QS.29;6&69)
3. Sabar dan istiqomah (QS.47:31, 3;142, 46;13)
4. Yakin bahwa menghafal Al Qur’an adalah mudah ( QS. 54;15/22/32/40)
5. Memperhatikan ada-adab membaca Al Qur’an. Membaca dengan tadabbur (berusaha memahami isinya) dan khusyu’, membaguskan bacaan (bacaan yang ideal dan sesuai tajwid), menjaga kesucian dan kebersihan, dll
6. Setiap hari harus ada waktu wajib khusus Al Qur’an. Dan konsisten terhadap waktu yang sudah kita tetapkan. Jika terpaksa dilanggar, maka maktu yang dilanggar harus dihitung hutang. Jika belajar atau menghafal Al Qur’an dengan prinsip “kalau sempat”, maka dijamin tidak akan berhasil.
7. Menetapkan target secara eksak sesuai kemampuan maksimal masing-masing yang memungkinkan untuk dicapai, baik dari segi jumlah yang mau dihafal maupun batas waktunya (harian, mingguan, bulanan, atau tahunan). Misal: dalam waktu sekian harus dapat sekian (kalau perlu ditulis). Target tidak boleh abstrak (misal: secukupnya, sedapatnya, seselesai-selesainya, sebanyak-banyaknya, sekena-kenanya, sesempatnya, dsb)

8. Menghafal persurat atau perhalaman. Jika langsung per-ayat, umumnya akan mengalami kesulitan saat menyambung antar ayat

9. Halaman/surat yang hendak dihafal, dibaca berulang-ulang sampai akrab dan memiliki gambaran utuh dengan halaman/surat tersebut, dengan konsentrasi penuh dan pandangan fokus. Jangan sampai teralihkan pada pikiran dan pandangan yang lain

10. Membaca dengan tartil dan tidak tergesa-gesa (QS.73;4, 75;16, 20;114). Membaca dengan cepat (tergesa-gesa) akan menjadikan hafalan mudah kacau.

11. Dengan suara yang lantang dan berusaha membaca dengan suara yang terbaik, karena akan lebih berkesan dan membekas di pikiran. Menghafal dengan suara yang pelan akan sulit memastikan benarnya bacaan, dan akan muncul keraguan saat dibaca dengan keras.

12. Setelah melakukan proses pada poin ke-9, 10, dan 11, baru kemudian menghafal satu ayat sampai lancar, kemudian lanjut ke ayat berikutnya. Kemudian diulang dari awal, lanjut lagi ke ayat berikutnya, dan seterusnya hingga selesai satu surat atau satu halaman yang menjadi target (Tetap dengan tartil dan suara lantang. Walaupun sudah hafal, tidak boleh semakin cepat)

13. Mengulang surat atau hafalan yang baru dihafal minimal sepuluh kali di hari tersebut. Pastikan yang baru dihafal di pagi hari, sore masih hafal, atau sebaliknya.

14. Talaqqi dan memperdengarkan hafalannya kepada orang yang menguasai ilmu tajwid (QS.75;18), lebih utama jika orang tersebut juga hafal

15. Banyak mengulang (muroja’ah) hafalan, dan tidak menambah hafalan baru sampai hafalan yang lama kuat. Rasulullah saw bersbada:´Jagalah Al Qur’an ini, demi Dzat yang jiwa Muhammad ada di tanganNya, sungguh ia (hafalan Qur’an) lebih cepat lepasnya dari unta yang ditambatkan” (Muttafaqun ‘Alaih)

16. Menggunakan satu mushaf yang standar (mushaf ‘Utsmani). Karena saat menghafal, secara otomatis mata dan pikiran akan merekam letak ayat. Dan mengingat letak ayat, sangat membantu mengingat ayat.

17. Disiplin dalam memanfaatkan setiap waktu luang. Bagi penghafal Al Qur’an, ”menunggu adalah waktu yang sangat menyenangkan”

18. Menjauhi segala hal yang sia-sia (banyak ngobrol, banyak melamun, mendengar atau melihat hal yang sia-sia, dsb), lebih-lebih yang haram (QS. 23:3, 25;72, 28;55). Rasulullah saw bersabda: ”Janganlah kalian banyak bicara tanpa dzikrullah, karena sesungguhnya banyak bicara tanpa dzikrullah dapat menjadikan kerasnya hati. Dan sejauh-jauh hamba dari Allah adalah yang hatinya keras (HR. At Turmudzi, dan Al Baihaqi).

19. Senantiasa berdoa agar dimudahkan dalam menghafal Al-Qur’an (QS.20;114). Setiap selesai sholat fardhu, sholat sunnah, sebelum dan sesudah membaca Al Qur’an, dan sesering mungkin. Karena tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan (seizin) Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Agung.(QS. 75;17)

20. Ber’azam: sekali hafal tidak boleh lupa selamanya (seumur hidup). Jangan sampai di kemudian hari kita menjadi mantan hafizh qur’an, atau kita mengatakan: dulu saya hafal surat ini dan itu, dulu saya hafal sekian juz, dulu saya rajin muroja’ah, atau dulu hafalan Qur’an saya banyak, dsb. na’udzubillah.


Sejarah dan Asal- Usul Sea Games



SEJARAH DAN ASAL USUL SEA GAMES
Pesta Olahraga Negara-Negara Asia Tenggara atau SEA Games (Southeast Asian Games) adalah ajang olahraga yang diadakan setiap dua tahun dan melibatkan 11 negara Asia Tenggara. Peraturan pertandingan di SEA Games dibawah naungan Federasi Olahraga Asia Tenggara (Southeast Asian Games Federation) dengan pengawasan dari Komite Olimpiade Internasional (IOC) dan Dewan Olimpiade Asia (OCA).
Sejarah
Asal-usul SEA Games berhubungan erat dengan Southeast Asian Peninsular Games atau SEAP Games. SEAP Games dicetuskan oleh Laung Sukhumnaipradit, pada saat itu Wakil Presiden Komite Olimpiade Thailand. Tujuannya adalah untuk mengeratkan kerjasama, pemahaman dan hubungan antar negara di kawasan ASEAN. Thailand, Burma (sekarang Myanmar), Malaysia, Laos, Vietnam dan Kamboja (dengan Singapura dimasukkan kemudian) adalah negara-negara pelopor. Mereka setuju untuk mengadakan ajang ini dua tahun sekali. Selain itu dibentuk juga Komite Federasi SEAP Games. SEAP Games pertama diadakan di Bangkok dari 12 sampai 17 Desember 1959, diikuti oleh lebih dari 527 atlet dan panitia dari Thailand, Burma, Malaysia, Singapura, Vietnam dan Laos yang berlaga dalam 12 cabang olahraga.
Pada SEAP Games VIII tahun 1975, Federasi SEAP mempertimbangkan masuknya Indonesia dan Filipina. Kedua negara ini masuk secara resmi pada 1977, dan pada tahun yang sama Federasi SEAP berganti nama menjadi Southeast Asian Games Federation (SEAGF), dan ajang ini menjadi Pesta Olahraga Negara-Negara Asia Tenggara. Brunei dimasukkan pada Pesta Olahraga Negara-Negara Asia Tenggara X di Jakarta, Indonesia, dan Timor Leste di Pesta Olahraga Negara-Negara Asia Tenggara XXII di Hanoi, Vietnam.
Walaupun tidak termasuk salah satu negara yang mengikuti SEA Games dari awal, prestasi Indonesia di kancah olah raga se-Asia Tenggara tak bisa dipandang sebelah mata. SEA Games pertama diadakan di Bangkok pada 12-17 Desember 1959, namun Indonesia baru berpartisipasi pada tahun 1977.
Ketika itu Malaysia menjadi tuan rumahnya. Namun sejak bergabung, Indonesia unggul sebagai peraih juara umum sebanyak sembilan kali. Sepanjang sejarah SEA Games, Indonesia berada di posisi teratas perolehan medali yaitu sebanyak 3934. Pada 1997 saat menjadi tuan rumah, Indonesia merebut 194 medali emas. Di SEA Games yang ke 19 tersebut, Indonesia memperoleh rekor perolehan medali emas terbanyak sepanjang sejarah SEA Games.

Inilah Juara Umum Sea Games Dari Masa Ke Masa
Tahun Acara Tuan rumah Negara Juara umum :


1977
IX
Kuala Lumpur
Description: Bendera Malaysia Malaysia
Description: Bendera Indonesia Indonesia
1979
X
Jakarta
Description: Bendera Indonesia Indonesia
Description: Bendera Indonesia Indonesia
1981
XI
Manila
Description: Bendera Filipina Filipina
Description: Bendera Indonesia Indonesia
1983
XII
Singapura
Description: Bendera Singapura Singapura
Description: Bendera Indonesia Indonesia
1985
XIII
Bangkok
Description: Bendera Thailand Thailand
Description: Bendera Thailand Thailand
1987
XIV
Jakarta
Description: Bendera Indonesia Indonesia
Description: Bendera Indonesia Indonesia
1989
XV
Kuala Lumpur
Description: Bendera Malaysia Malaysia
Description: Bendera Indonesia Indonesia
1991
XVI
Manila
Description: Bendera Filipina Filipina
Description: Bendera Indonesia Indonesia
1993
XVII
Singapura
Description: Bendera Singapura Singapura
Description: Bendera Indonesia Indonesia
1995
XVIII
Chiang Mai
Description: Bendera Thailand Thailand
Description: Bendera Thailand Thailand
1997
XIX
Jakarta
Description: Bendera Indonesia Indonesia
Description: Bendera Indonesia Indonesia
1999
XX
Bandar Seri Begawan
Description: Bendera Brunei Brunei
Description: Bendera Thailand Thailand
2001
XXI
Kuala Lumpur
Description: Bendera Malaysia Malaysia
Description: Bendera Malaysia Malaysia
2003
XXII
Hanoi
Description: Bendera Vietnam Vietnam
Description: Bendera Vietnam Vietnam
2005
XXIII
Manila
Description: Bendera Filipina Filipina
Description: Bendera Filipina Filipina
2007
XXIV
Nakhon Ratchasima
Description: Bendera Thailand Thailand
Description: Bendera Thailand Thailand
2009
XXV
Vientiane
Description: Bendera Laos Laos
Description: Bendera Thailand Thailand
2011
XXVI
Jakarta dan Palembang
Description: Bendera Indonesia Indonesia